Mitos dan Fakta Seputar Musik (1)

Dalam belajar musik, ada beberapa hal yang menjadi anggapan umum masyarakat, namun bisa disebut mitos (hoax). Faktanya sangat bertolak belakang dari mitos tersebut. 

Mitos : Bermain musik itu hanya menggunakan perasaan, main tebak-tebakan saja sudah bisa.
Fakta : Belajar musik itu ada perhitungan/rumus dalam menyusun komposisi musik, jadi tidak ada unsur tebak-tebakan. Bahkan sebagian besar musisi pun percaya bahwa musik adalah ciptaan Yang Maha Esa, maka Yang Maha Esa pun tidak mungkin menciptakan musik dengan asal-asalan. Banyak rumus perhitungan (mirip dengan rumus matematika) yang harus digunakan untuk menyusun lagu.

Mitos : Fotokopi buku musik bisa menghemat biaya dalam belajar.
Fakta : Yang terpenting dalam bermusik itu bukan hanya terampil (talent) saja. Yang terpenting dalam bermusik adalah tata krama nya (attitude). Salah satu tata krama bermusik adalah : menghargai karya musisi dengan tidak membajak karyanya. Tidak hanya musik/lagu yang kita dengar yang merupakan satu-satunya karya musisi, buku pun juga dihasilkan oleh musisi. Tidaklah mudah untuk membuat buku musik, perlu riset, proses edit, dan mencetak sebanyak jutaan eksemplar untuk menciptakan buku musik tersebut.


Mitos : Belajar musik bisa dari media soaial (online) dan gratis.
Fakta : Walaupun pelajaran musik sudah ada di media sosial, namun bukan berarti bisa menjelaskan rumus musik secara rinci. Belajar musik juga perlu sesi tanya jawab untuk memahami rumus musik tersebut, dan hal tersebut sangat sulit dilakukan di media sosial.
Setiap musisi juga butuh biaya untuk mempelajari musik agar lebih efektif dan efisien dalam menjelaskan rumus musik, dan perlu waktu lama untuk mendapatkan jawabannya, sehingga musisi biasanya tidak mau menyebarkan ilmunya secara gratis. Menggunakan media online itu pun tidak gratis dan belum tentu tepat sasaran. Jadi, jika ada yang menyebarkan ilmu secara gratis, perlu berhati hati, bisa jadi yang diajarkan salah, bahkan menjerumuskan ke hal negatif, karena semua orang (baik yang kompeten maupun tidak kompeten) bisa menyiarkan pelajaran semau mereka. Motif tindakan mereka hanya untuk membuat mereka terkenal saja, tanpa sadar bahwa pengikutnya sudah tertipu.

Mitos : Belajar musik (teori musik) itu berbeda-beda pada setiap instrumen musik.
Fakta : Teori musik berlaku untuk semua jenis instrumen musik, tidak ada perbedaannya, yang berbeda hanya instrumen musik dan cara perlakuannya (penerapannya). Teori musik bertujuan untuk menyelaraskan/mengharmoniskan semua instrumen musik agar didengar merdu.

Mitos : Menjadi musisi adalah bakat dan keturunan.
Fakta : Musisi memang sebagian besar lahir di kalangan musisi, namun tidak ada gen khusus yang membuktikan bahwa musisi adalah keturunan.
Musik itu bisa dipelajari, namun harus sabar dan tekun, karena ada rumus perhitungan yang harus dipelajari untuk memahami musik. Tidak ada jalan pintas untuk menjadi musisi.

Mitos : Membeli alat musik yang termahal akan mendukung keterampilan bermusik.
Fakta : Alat musik hanyalah pendukung. Membeli alat musik yang mahal itu berarti kita membeli suara yang khas dari instrumen tersebut. Namun jika alat musik diklaim sebagai penyebab berhasil atau tidaknya belajar musik, maka lebih baik tidak perlu melanjutkan belajar musik, karena akan menyesal setelah mengeluarkan dana besar membeli alat musik yang berujung tidak berhasil dalam belajar musik. Jadi belilah alat musik yang standar sudah cukup. Sisa dana dapat digunakan untuk membeli alat musik lain.
Kadang dalam bermusik, semakin banyak jenis instrumen musik yang dimiliki, maka semakin tidak mudah jenuh dalam belajar musik, misal ada gitar dan drum, maka kalau bosan main gitar, bisa mencoba drum. Membeli alat musik yang mahal terkadang hanya untuk koleksi saja.

Mitos : Untuk pemula, karena baru tahap belajar, maka dibelikan alat musik yang murah saja.
Fakta : Murahnya harga alat musik belum tentu pasti standar bisa digunakan, dan alat musik yang standar belum tentu semahal yang dibayangkan. Jadi yang diutamakan adalah standar alat musik, bukan hanya murah. Jika alat musik tidak standar, maka akan sangat sulit mempelajari musik, apalagi yang menyangkut nada (pitch), karena nada dalam instrumen harus tepat.

Mitos : Sangat berbeda sekali antara bermain alat musik akustik dan alat musik elektrik.
Fakta : Kalau dilihat alat musik-nya, jelas pasti berbeda penampakannya, namun secara fungsi, sebenarnya sama saja. Alat musik akustik bisa sepuluh kali lebih mahal daripada alat musik elektrik, Oleh karena itu, alat musik elektrik diciptakan dengan fitur dan kemampuan mirip akustik, agar musisi bisa mendapatkan alat musik dengan harga terjangkau namun tidak mengorbankan kualitas dalam bermusik.


Mitos : Belajar musik wajib bisa membaca not balok.
Fakta : Musik memang membutuhkan not balok, hanya saja, not balok bukan yang terutama dalam bermusik. Ada perhitungan sebelum memahami fungsi dari not balok tersebut.
Not balok memiliki prinsip seperti alfabet ketika kita menulis, dan yang terpenting adalah kita bisa memahami maksud dari yang tertulis di dalam komposisi not balok tersebut, seperti kita memahami tulisan alfabet dalam buku. Jadi, tidak ada jalan pintas untuk memahami not balok, dan not balok adalah sebagian dari bermusik, sebagian lagi adalah perhitungan dan maksud musik itu sendiri.

Mitos : Tidak perlu belajar musik secara serius, karena musik itu hanya hiburan.
Fakta : Manusia tetap butuh hiburan, dan hiburan termurah adalah musik. Jika pandai bermain musik, maka berkumpul dengan keluarga terasa menyenangkan, daripada sekedar mengobrol gosip yang tidak jelas. Apalagi mencari tempat hiburan itu tidak selalu menyenangkan, belum risiko di jalan yang selalu saja ada kecelakaan yang menghantui.
Rumah adalah istana, jika memiliki kolam renang serta fasilitas olahraga di dalam rumah sangat tidaklah murah, belum lagi perawatannya. Memiliki game console memang lebih mudah, namun game hanya mencetak pola berpikir jangka pendek, belum lagi harus ganti game console yang mengikuti perkembangan permainan. Sedangkan alat musik masih jauh lebih murah, melatih pola berpikir jangka panjang, dan bisa diturunkan ilmunya ke anak cucu.

Demikian beberapa mitos dan fakta seputar musik, masih ada beberapa mitos dan fakta lain yang akan kami bahas di bagian 2.



Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Alat Musik Piano, Keyboard dan Organ

Hidup adalah Belajar

Pendidikan Keterampilan : Bakat atau Perjuangan ?