Penggunaan Gadget pada Anak : Manfaat dan Saran bagi Orangtua (Bagian I)



     Saat ini banyak orangtua merasa ragu-ragu jika ingin memberikan gadget pada anak. Sebetulnya istilah “gadget” merujuk pada alat yang menggunakan teknologi komputasi modern untuk mempermudah aktivitas manusia. Alat ini di satu sisi sangat membantu, tetapi jika penggunaannya tidak tepat sasaran juga bisa merugikan.
     Bagi orang dewasa, manfaat gadget tadi terlebih pada kecepatan akses informasi di internet, sedangkan bahayanya jika kita tidak mampu menyaring informasi mana yang benar dan yang tidak benar (hoax).
     Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita melihat segi positif dari gadget ini. Bagi anak-anak, manfaat gadget adalah pada fasilitas untuk mempermudah belajar. Mari kita pelajari beberapa contoh di bawah ini.

  1. Video dari YouTube. Banyak sekali channel di YouTube yang memberikan kemudahan bagi anak untuk memahami suatu konsep belajar, karena memberikan penjelasan visual yang menarik, seperti chanel Smart Learning for All, Khan Academy*, dsb. Bagi anak usia prasekolah, banyak video musik untuk belajar alfabet, mengenal nama-nama hewan, dongeng/cerita klasik yang mengandung nilai moral luhur yang disajikan secara menarik, seperti channel PinkFong, Have Fun Teaching*, dsb.
  2. Aplikasi baca buku cerita (library). Di dalam aplikasi library semacam ini, anak bisa membaca buku dengan cara berlangganan (subscribe) atau bisa juga membeli buku digital, seperti pada aplikasi “Disney Story Central”, “Farfaria” *, dsb. Hal ini tidak mungkin didapatkan pada era sebelumnya karena belum ada teknologi internet lewat gadget seperti sekarang ini.
  3. Aplikasi belajar ketrampilan tertentu. Melalui apikasi semacam ini, anak bisa belajar suatu ketrampilan dengan lebih mudah. Misalnya, ada aplikasi yang memberi petunjuk step by step cara membuat origami, ada juga aplikasi belajar main piano dengan contoh lagu sederhana. Hal ini sangat membantu anak untuk belajar melalui visualisasi dan pendengaran. Contohnya aplikasi “KIds Origami”, “Pianist HD” *, dsb.
  4. Aplikasi belajar Sains, Matematika dan Bahasa. Ada beragam aplikasi untuk belajar Matematika (berhitung, mengenal jam, abacus/sempoa), belajar Sains (anatomi tubuh manusia, dinosaurus), belajar Bahasa (Inggris, Mandarin, kamus online), belajar Geografi (atlas, peta digital), latihan soal-soal (aplikasi “Ruang Guru” *), dsb. Hal ini sangat membantu anak dalam belajar.
  5. Aplikasi belajar coding lewat permainan. Game/permainan yang mengandung kekerasan dan kompetisi sebaiknya tidak diberikan pada anak. Seperti game balapan mobil/motor, game pertarungan, perang, superhero, dsb itu sangat tidak mendidik. Anak hanya terpacu untuk menang dengan segala cara. Game yang baik adalah game yang mengajak untuk problem solving. Game ini salah satunya adalah melalui permainan coding, menggunakan perintah-perintah tertentu untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Memang tampaknya semacam permainan biasa, namun game ini mengajarkan untuk memecahkan masalah, bukan berkompetisi. Game ini bisa dimainkan secara online lewat www.code.org, atau lewat aplikasi “Hopscotch”, “Scratch Jr” *, dsb.

     Melihat beberapa manfaat dari gadget ini, seharusnya orangtua tidak perlu khawatir berlebihan dalam memberikan gadget pada anak. Namun ada beberapa catatan yang harus digarisbawahi oleh orangtua karena orangtua adalah semacam ‘polisi' bagi anak dalam hal ini. Berikut saran bagi orangtua dalam membimbing anak memanfaatkan gadget :

  1. Bagi anak usia prasekolah (kurang dari 6 tahun), orangtua wajib mendampingi anak saat bermain gadget. Pilihan video yang ditonton harus sesuai dengan saran orangtua. Jadi anak tidak boleh menonton video asal-asalan, tanpa sepengetahuan orangtua. Video yang mengandung kekerasan seperti superhero, pertarungan, perang, kompetisi, jangan diberikan pada anak. Video atau cerita yang baik adalah cerita petualangan yang mengandung nilai moral karena tokoh dapat menyelesaikan masalah yang ada dengan berpikir kreatif. Setelah menonton videopun, jika anak belum mengerti, orangtua wajib menjelaskan ulang maksud cerita video yang ditonton. Jika orangtua takut anak menekan tombol secara acak pada gadget, ada suatu aplikasi, misalnya “Baby Screen Lock” * supaya anak bisa menonton video tanpa interupsi karena tidak sengaja menekan tombol lain.
  2. Jika mau memainkan aplikasi, orangtua harus menentukan aplikasi apa saja yang boleh dibuka oleh anak. Ada bantuan suatu aplikasi yang semacam “kotak” yang diberi password, yang berisi aplikasi apa saja yang boleh dibuka oleh anak. Jadi diluar “kotak” itu, anak tidak bisa membuka aplikasi lain, seperti e-mail, facebook, instagram, dsb yang memang bukan diperuntukkan untuk anak-anak. Aplikasi ini contohnya “KIds Place-Parental Control” *
  3. Dalam memanfaatkan gadget untuk mencari informasi dan belajar, misalnya browsing dengan Google atau menonton video di YouTube, orangtua harus membantu anak untuk mencari dengan kata kunci yang tepat. Misal mencari video dengan kata kunci “Belajar sains untuk anak”, “Dongeng untuk anak”, dsb (bisa juga gunakan kata kunci dalam bahasa Inggris). Umumnya anak belum bisa mencari informasi dengan baik, sehingga orangtua harus mengarahkan dan mengajak anak untuk belajar mencari informasi yang baik melalui gadget.
  4. Batasi atau hindari aplikasi permainan/game pada gadget, terutama yang mengandung kekerasan dan kompetisi. Game membuat anak berpikir bahwa dunia nyata seolah-olah seperti permainan, tidak perlu serius, tidak perlu perjuangan, bisa menggunakan trik (cheat) agar menang dengan segala cara, dsb. Padahal dunia nyata sangat berbeda dengan game. Dunia nyata butuh perjuangan, kadang mengalami kegagalan. Dalam game, jika kalah, kita tidak kehilangan apapun, tapi dalam dunia nyata jika kita gagal kadang kita kehilangan (uang, tenaga). Akibatnya anak menjadi tidak siap dalam menghadapi dunia nyata dan mudah putus asa.  

     Pada artikel selanjutnya, kami akan membahas mengenai permasalahan-permasalahan dalam pemberian gadget pada anak, serta bagaimana solusi yang terbaik. Semoga dapat memberi manfaat untuk kita semua. Tuhan memberkati.

*  Masukkan kata-kata kunci yang bertanda * pada YouTube, AppStore atau browser internet anda untuk melihat video dan aplikasi rujukan pada artikel ini. 




Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Alat Musik Piano, Keyboard dan Organ

Hidup adalah Belajar

Mitos dan Fakta Seputar Musik (1)