Pendidikan Keterampilan : Bakat atau Perjuangan ?

Perkembangan dunia yang begitu pesat saat ini membuat orang termanjakan dengan berbagai kemudahan yang didukung oleh teknologi modern. Pada saat belum muncul internet, untuk mencari informasi atau belajar suatu hal, orang harus melakukan banyak pengorbanan, seperti mengeluarkan biaya untuk pergi ke tempat belajar, biaya transportasi, dsb. Sekarang dengan banyaknya informasi di internet, orang dengan mudah mengakses untuk belajar, darimana saja, dengan biaya yang lebih murah. Suatu perkembangan yang luar biasa dimana semua orang sangat terbantu dengan kemudahan ini. Namun di sisi lain, ada kelemahan dari perkembangan ini jika orang tidak bijak dalam menyikapinya. Teknologi membuat orang berpikir bahwa segala sesuatu dapat dilakukan dengan instan, dengan cepat, tanpa pengorbanan dan tanpa bersusah payah.
Contoh nya dalam hal belajar memasak. Jika di internet sudah ada banyak kumpulan resep atau video memasak, orang dapat berpikir seperti ini “kenapa saya harus bersusah payah belajar mencoba-coba (bereksperimen) mencampur bahan ini dan itu, tinggal diikuti saja resepnya sudah pasti hasilnya enak”. Padahal belum tentu kenyataannya demikian. Begitu banyaknya informasi di internet itu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, karena banyak informasi sejenis maka orang bisa membanding-bandingkan informasi satu dengan yang lain, mengumpulkan, kemudian menyaring dan mengambil yang terbaik. Namun kelemahannya, banyak juga informasi yang salah, bohong (hoax), atau tidak melulu salah, namun penulisnya memang kurang kompeten.
Dalam hal memasak tadi misalnya, bisa jadi orang memposting video atau resep asal-asalan yang penting bisa terkenal/populer. Jika orang yang membaca/menonton tidak mempunyai konsep dasar memasak sama sekali, maka orang itu tidak akan bisa membedakan mana informasi yang benar dan salah. Anda harus mempunyai konsep dasar memasak yang benar dahulu, baru anda bisa menyaring informasi mana yang benar dan salah. Konsep memasak yang benar biasanya didapat dari sekolah (offline) yang sudah terpercaya.
Kelemahan lainnya adalah membatasi orang untuk melakukan inovasi. Karena hanya mengandalkan informasi dari internet maka orang tidak termotivasi untuk mencoba (eksperimen) sesuatu yang berbeda. Padahal jika kita hanya mengikuti hal yang sudah ada, tidak melakukan inovasi (membuat sesuatu yang berbeda), maka kita tidak mempunyai nilai tambah apapun dibanding orang lain.
Dalam bukunya “Outliers” karya Malcolm Gladwell mengatakan bahwa untuk menjadi ahli dalam suatu bidang, anda harus melakukan proses belajar, latihan, pengulangan dalam waktu 10.000 jam. Jika menggunakan asumsi bahwa satu hari anda berlatih/belajar selama 5 jam, dan satu bulan 24 hari, satu tahun 12 bulan maka 10.000 ÷ (5×24×12) = 6,94 atau 7 tahun. Anda butuh sekitar 7 tahun untuk menjadi ahli di suatu bidang, itupun asumsi nya anda berlatih 5 jam setiap hari, kecuali hari minggu !
Sebagian orang jika melihat fakta di atas akan mundur. Mereka merasa bahwa waktu 7 tahun terlalu lama. Mereka ingin menjadi ahli dengan cepat, cepat terkenal, cepat sukses, dsb. Lalu pertanyaannya, apakah ada cara cepat atau cara mudah untuk belajar ? Jawabannya : Tidak ada, karena manusia adalah manusia, bukan mesin atau komputer. Mesin atau komputer diprogram untuk melakukan tugas tertentu dan setelah selesai diprogram maka langsung bisa mengerjakan tugasnya. Namun otak manusia berbeda cara kerjanya. Tuhan sudah menciptakan otak manusia secara luar biasa. Bahkan bisa dikatakan, belum ada mesin yang mampu bekerja seperti otak manusia. Dalam memproses informasi, otak secara perlahan-lahan membentuk koneksi antar saraf. Jika proses belajar/latihan ini dilakukan terus menerus, maka koneksi antar saraf semakin banyak dan informasi akan berjalan semakin cepat. Ibarat suatu kota yang dibangun banyak jalan raya atau jalan tol baru, maka perjalanan akan semakin lancar.
Disinilah peran orangtua untuk dapat membantu memberi semangat pada anaknya dalam proses belajar tadi. Jika anak belum bisa, bukan berarti anak itu bodoh atau tidak berbakat. Dalam penelitiannya, Malcolm Gladwell juga menemukan bahwa bakat (natural gift/ talent) tidak berpengaruh sama sekali terhadap prestasi, yang berpengaruh adalah proses latihan 10.000 jam tadi. Jadi bakat itu sebetulnya tidak ada, yang ada yaitu jika kita mau berlatih maka Tuhan akan memberikan berkat. Marilah kita terus bekerja keras dan berlatih dengan serius sepanjang hidup kita karena Tuhan sudah memberikan kita otak dan tubuh yang baik, untuk kita kembangkan dengan hal-hal yang positif. 

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Alat Musik Piano, Keyboard dan Organ

Hidup adalah Belajar

Mitos dan Fakta Seputar Musik (1)